Selasa, 11 Juli 2017

Pembelajaran Online untuk Guru di Indonsia Timur, Mengapa Tidak?

Goethe-Institut Indonesia bekerja sama dengan Instruktur Bahasa Jerman dari Nusa Tenggara Timur mengadakan pelatihan dengan tema Deutsch für den Unterricht (Penggunaan bahasa Jerman dalam Pembelajaran). Pelatihan diadakan pada 14-16 Desember 2016 di Labuan Bajo, NTT, dengan peserta guru bahasa Jerman di seluruh NTT. Tahap pertama pelatihan dihadiri oleh 14 guru bahasa Jerman. Mereka berasal dari daerah Ende, Maumere, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Sumba dan Kupang.

"Peserta diperkenalkan dengan model pembelajaran online di platform moodle Mereka belajar menggunakan semua alat yang ada, karena setelah ini para peserta akan melakukan semua tugas secara online selama 6 minggu. Pada minggu kedua bulan Februari 2017 peserta akan berpartisipasi dalam Tatap muka di Kupang, '' kata Yohanes Andriyus Nadi, seorang guru bahasa Jerman di SMA Negeri 1 Borong, yang menjadi salah satu instruktur dalam pelatihan ini.
baca juga : 5 Jurusan kampus yang Akan Punah Dalam 20 Tahun
Dalam pelatihan ini, lanjut Andri, banyak peserta mendapatkan metode baru dalam pengajaran bahasa Jerman. Selain itu mereka memiliki kesempatan untuk menyegarkan bahasa Jerman mereka karena pelatihan ini berlangsung di Jerman.

Sementara itu, Koordinator Koperasi Pendidikan Goethe Institute of Indonesia, Hartono Pangi, menambahkan, Goethe-Institut Indonesien sangat mendukung program guru pembelajar dari pemerintah. Dalam hal ini, pihaknya berusaha terus meningkatkan kualitas guru bahasa Jerman di Indonesia dengan memberikan berbagai pelatihan.

"Untuk program ini kami telah menyiapkan 12 guru instruktur sejak Oktober 2014, dimana mereka mendapatkan beberapa kursus tatap muka di Jakarta dan online. Sebelumnya pelatihan serupa ini telah berhasil dilaksanakan di Makassar dan Medan, '' kata Hartono.

Ia juga berharap agar para peserta bisa menggunakan metode atau bahan yang diperoleh dalam pelatihan belajar mengajar di sekolah mereka.

Dalam pelatihan ini peserta tampak sangat antusias. Mereka melakukan yang terbaik untuk melakukan semua tugas, meski ada kendala jaringan internet yang kurang maksimal.

'' Saya sangat senang bisa mengikuti pelatihan ini, saya seorang guru online bahasa Jerman di Sumba jarang diberi kesempatan ini. Pelatihan ini selain untuk mendapatkan sesuatu yang baru saya juga bisa bertemu dan berdiskusi dengan teman-teman pengajar Jerman lainnya, jadi saya tidak merasa sendiri, '' kata Ursula Maria Eny Widyaningsih, peserta dari SMA Negeri 1 Kota Tambolaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar