Minggu, 03 September 2017

KETIKA WANITA FIKIR ATAS AGAMA

Di dalam suatu majlis di India, seorang wanita tua mengumpulkan wanita-wanita lain dan memberi
fikir..
Ketika itu masih Zaman penjajahan Inggris. Katanya:
"Wahai saudara-saudara ku..! Hari ini anak-anak kita sudah menyukai sekolah-sekolah orang kafir, sekolah-sekolah orang Inggris. (sekolah umum maksudnya).

Anak-anak kita sudah tidak mau lagi pergi ke Madrasah untuk belajar.
Jika ini terjadi dan dibiarkan, maka nanti akan habis ulama-ulama di India ini.

Jika ulama habis maka agama akan hilang dari India ini. Bagaimana pendapat kalian?”

Maka wanita-wanita di majelis itu memberikan usul-usul.

Salah satu usul yang diberikan adalah mereka sedia menikahkan anak mereka dengan ulama agar lahir keturunan-keturunan yang mencintai agama.
Supaya anak-anak mereka yang lahir
dapat dididik untuk kepentingan agama.

Seorang wanita mengajukan,.
“Saya punya anak gadis yang sedia saya nikahkan dengan orang Alim.”

Maka hasil musyawarah wanita ini disampaikan ke majlis laki-laki di sebelahnya.

Maka para ulama di majlis sebelah keheranan karena di zaman seperti ini, masih ada seorang wanita yang
memiliki kerisauan dan fikir agama seperti itu.

Akhirnya orang laki-laki di sebelah ditanya kesediaan mereka yang alim untuk menikah.

Semua ulama yang hadir pada waktu itu mengaku sudah menikah semuanya, kecuali seorang ulama yang duda, yaitu Maulana Ismail Rah.

Maka Maulana Ismailpun berkata,
“Saya ini duda..! Jika ibu tersebut bersedia menikahkankan putrinya
kepada saya, maka saya sedia menikah dengan putrinya.”

Maka disampaikanlah kesediaan Maulana Ismail tadi kepada ibu
yang sedia menikahkan anaknya kepada seorang ulama.

Akhirnya bernikahlah Maulana Ismail Rah. dan putri dari ibu tadi.

Hasil dari pernikahan Maulana Ismail ini lahirlah 2 orang anak :

(1) Muhammad Yahya Al Khandalawi Rah. Ayah Maulana Zakaria Rah.

(2) Muhammad Ilyas Al Khandalawi Rah. Ayah Maulana Yusuf Rah.

Dari Maulana Ilyas ini lahirlah usaha dakwah.

Dari Maulana Yusuf lahirlah kitab Hayatus Sahabah dan tertib-tertib
dakwah.

Dari jalur keturunan Maulana Yahya
lahirlah seorang Muhadist terbesar
di zamannya iaitu Syeikh Maulana Zakaria Rah. Penyusun dan pengarang kitab Fadail Amal, Best Seller, kitab
dakwah yang terlaris penjualannya di seluruh dunia dan dibeli hingga
kini.

Asbab kitab Fadail Amal ini, lahirlah banyak hafidz-hafidz Quran, yang semangat menghafal setelah membaca tentang kelebihan Quran dari kitab ini.

Jadi, wujudnya usaha dakwah di seluruh dunia, tersebarnya kitab-kitab fadhilah amal dan anak-anak dihantar menjadi hafidz-hafidz diTemboro, di Pakistan, di India, di Madinah di mana-mana juga, asbab fikirnya seorang wanita tadi.
Jadi, semua pahala ini, pahala Maulana Ilyas rah., pahala Syeikh
Yusuf rah., pahala Maulana Zakaria
rah., semua pahala hafidz-hafidz yang timbul dari membaca fadhilah
amal, semua pahala pahala orang dalam dakwah ini, mengalir kepada siapa?

Tentunya, kepada wanita di majlis tadi yang punya fikir Agama tersebut.

Yaa Allah jadikanlah fikir kami sebagaimana fikirnya Rasulullah saw
dan jadikanlah anak-anak kami dan keturunan kami hafidz-hafidz Qur'an, ulama-ulama yang mengamalkan
ilmunya, wajah-wajah yang berseri, da'i-da'i yang menyeru manusia
untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya,, Aamiin....MA

 Di dalam suatu majlis di India, seorang wanita tua mengumpulkan wanita-wanita lain dan memberi
fikir..
Ketika itu masih Zaman penjajahan Inggris. Katanya:
"Wahai saudara-saudara ku..! Hari ini anak-anak kita sudah menyukai sekolah-sekolah orang kafir, sekolah-sekolah orang Inggris. (sekolah umum maksudnya).

Anak-anak kita sudah tidak mau lagi pergi ke Madrasah untuk belajar.
Jika ini terjadi dan dibiarkan, maka nanti akan habis ulama-ulama di India ini.

Jika ulama habis maka agama akan hilang dari India ini. Bagaimana pendapat kalian?”

Maka wanita-wanita di majelis itu memberikan usul-usul.

Salah satu usul yang diberikan adalah mereka sedia menikahkan anak mereka dengan ulama agar lahir keturunan-keturunan yang mencintai agama.
Supaya anak-anak mereka yang lahir
dapat dididik untuk kepentingan agama.

Seorang wanita mengajukan,.
“Saya punya anak gadis yang sedia saya nikahkan dengan orang Alim.”

Maka hasil musyawarah wanita ini disampaikan ke majlis laki-laki di sebelahnya.

Maka para ulama di majlis sebelah keheranan karena di zaman seperti ini, masih ada seorang wanita yang
memiliki kerisauan dan fikir agama seperti itu.

Akhirnya orang laki-laki di sebelah ditanya kesediaan mereka yang alim untuk menikah.

Semua ulama yang hadir pada waktu itu mengaku sudah menikah semuanya, kecuali seorang ulama yang duda, yaitu Maulana Ismail Rah.

Maka Maulana Ismailpun berkata,
“Saya ini duda..! Jika ibu tersebut bersedia menikahkankan putrinya
kepada saya, maka saya sedia menikah dengan putrinya.”

Maka disampaikanlah kesediaan Maulana Ismail tadi kepada ibu
yang sedia menikahkan anaknya kepada seorang ulama.

Akhirnya bernikahlah Maulana Ismail Rah. dan putri dari ibu tadi.

Hasil dari pernikahan Maulana Ismail ini lahirlah 2 orang anak :

(1) Muhammad Yahya Al Khandalawi Rah. Ayah Maulana Zakaria Rah.

(2) Muhammad Ilyas Al Khandalawi Rah. Ayah Maulana Yusuf Rah.

Dari Maulana Ilyas ini lahirlah usaha dakwah.

Dari Maulana Yusuf lahirlah kitab Hayatus Sahabah dan tertib-tertib
dakwah.

Dari jalur keturunan Maulana Yahya
lahirlah seorang Muhadist terbesar
di zamannya iaitu Syeikh Maulana Zakaria Rah. Penyusun dan pengarang kitab Fadail Amal, Best Seller, kitab
dakwah yang terlaris penjualannya di seluruh dunia dan dibeli hingga
kini.

Asbab kitab Fadail Amal ini, lahirlah banyak hafidz-hafidz Quran, yang semangat menghafal setelah membaca tentang kelebihan Quran dari kitab ini.

Jadi, wujudnya usaha dakwah di seluruh dunia, tersebarnya kitab-kitab fadhilah amal dan anak-anak dihantar menjadi hafidz-hafidz diTemboro, di Pakistan, di India, di Madinah di mana-mana juga, asbab fikirnya seorang wanita tadi.
Jadi, semua pahala ini, pahala Maulana Ilyas rah., pahala Syeikh
Yusuf rah., pahala Maulana Zakaria
rah., semua pahala hafidz-hafidz yang timbul dari membaca fadhilah
amal, semua pahala pahala orang dalam dakwah ini, mengalir kepada siapa?

Tentunya, kepada wanita di majlis tadi yang punya fikir Agama tersebut.

Yaa Allah jadikanlah fikir kami sebagaimana fikirnya Rasulullah saw
dan jadikanlah anak-anak kami dan keturunan kami hafidz-hafidz Qur'an, ulama-ulama yang mengamalkan
ilmunya, wajah-wajah yang berseri, da'i-da'i yang menyeru manusia
untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya,, Aamiin....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar